Selasa, 17 September 2019

Karakter pemuda dalam membangun daerah


Di sini aku mau berbagi tentang pengalaman pertama aku dalam  membuat essai, jujur sebenarnya aku juga gak ngerti bagaimana bentuk essai itu. Tapi aku tetap mencoba membuat essainya. Karena aku ingin ikut lomba essai walau ini bukan temanya. Namanya juga baru belajar jadi milih tema suka-suka. Sebenarnya ini tema yang di syaratkan dalam mendaftar beasiswa. Jadi di sini aku mau curhat sama kalian. Aku udah banyak mendaftar beasiswa tapi belum ada yang keterima, sedihnya. Dan itu semua kendalanya di essai, sayang bangetkan. Jadi aku minta doain ya teman-teman, aduh kok curhatnya kepanjangan ya hehe mohon di maafkan. Oke kita lanjut lagi tentang pembahasan aku tadi yaitu tentang essai. Di sini aku memilih judul tentang Karakter pemuda dalam membangun daerah. Jadi langsung saja kalian baca ya. Semoga kalian suka dan mohon kritikan kalian jika ada kesalahan dalam essai ini.
Ada berbagai macam definisi tentang pemuda,salah satunya pemuda adalah kelompok pembawa perubahan. Disadari atau tidak, pemuda mempunyai peran penting dalam masyarakat. Karena pemuda adalah yang lahir dari masyarakat,sudah sepatutnya pemuda berperan aktif dalam kepentingan masyarakat terutama dalam membangun daerah. Pemuda juga merupakan bagian terpenting dalam membangun daerah,maju atau tidaknya suatu daerah dilihat dari kualitas pemuda-pemudinya. Maka dari itu kita harus mampu mempersiapkan pemuda-pemudi yang bisa membawa perubahan dan kemajuan untuk daerah.
Bukan hanya dari segi intelektual saja yang harus dipersiapkan,tetapi dari segi religi juga harus diperhatikan. Karena banyak pemuda-pemudi sekarang yang pintar tapi sangat minim dalam berakhlak. Jika hal itu tidak di perhatikan maka itu akan menjadi salah satu kegagalan dalam mewujudkan pemuda sebagai pembangun daerah.
Dalam membangun daerah tentunya pemuda-pemudinya harus berkakter. Disini saya akan menyebutkan beberapa karakter yang harus dimiliki oleh pemuda untuk membangun daerah menjadi lebih maju:
·         Yang pertama pemuda harus memiliki akhlak yang mulia. Jadilah pemuda yang dapat di contoh oleh masyarakat. Tunjukkanlah hal-hal yang positif kepada masyarakat agar mereka mampu mengikutsertakan diri mereka dalam membangun daerah. Berilah contoh-contoh tauladan seperti pemudanya harus lebih aktif dalam menghidupkan masjiid, mempunyai sifat tanggung jawab yang tinggi dan sering-seringlah beriteraksi dengan aparat desa,agar perubahan bisa terbentuk dengan sempurna.
·         Yang kedua pemuda yang mampu membawa perubahan. Yaitu pemuda yang mampu mengajak masyarakat untuk keluar dari zona nyaman menuju ke zona yang lebih terarah. Maka dari itu persiapkan diri kita dan ajak masyarakatnya untuk berubah ke arah yang lebih baik. Sebagai pemuda kita bisa mencoba mengubahnya dari hal yang kecil,yaitu tetap rutin mengajak aparat desa dan masyarakat untuk bergotong-royong setiap seminggu sekali,adakan beberapa penyuluhan yang berguna untuk masyarakat agar masyarakat lebih terarah dan pemuda harus saling bekerjasama dalam membangun daerah.
·         Yang ketiga pemuda yang cerdas. Jadilah pemuda yang kritis utamakan aksi dari pada beradu opini. Aksi yang nyata tentu lebih bermanfaat dari pada hanya sekedar beradu opini yang tak berujung. Disebut sebagai sekelompok pembawa perubahan. Karakter seperti ini penting dimiliki oleh pemuda. jangan hanya pandai merangkai kata lewat opini semata,tapi ubah opinimu menjadi suatuhal yang nyata. Tuangkan ide ide cerdasmu dan ajak masyarakat untuk merealisasikannya dan ajaklah masyarakat untuk membangun daerah dengan cara mengidupkan hal yang pernah ada tapi telah dilupakan oleh banyak masyarakat.
·         Yang keempat pemuda yang tidak GAPTEK alias gagap teknologi. Seiring berkembangnya zaman,teknologi internet kini menjadi teman baik diberbagai kalangan,tak terkecuali anak-anak.kehadiran internet memberi kemudahan mengakses beragam informasi,sekaligus sebagai sarana hiburan bagi semua kalangan terutama kalangan anak-anak. Dapat dipahami bagaimana keresahan semua orang tua saat melihat sang anak yang sangat akrab dengan yang namanya internet,keresahan yang dirasakan oleh seluruh orang tua saat mengizinkan anak-anaknya mengenal internet salah satunya adalah orang tua tidak ingin anak terpapar sinar radiasi dan  menonton konten dewasa.  Hal tersebut merupakan suatu gambaran mengenai tantangan untuk pemuda agar tidak gaptek,jadilah pemuda yang tidak gaptek dan sediakan berbagai solusi untuk orangtua agar mereka tidak merasa resah mengizinkan anaknya berdekatan dengan internet. Buatlah beberapa program yang menyenangkan dan juga bermanfaat dengan internet untuk anak maupun orangtua. Ajak seluruh orang tua untuk lebih mengenal bagaimana itu teknologi dan kenapa kita tidak boleh gaptek?. Ajari orangtua yang masih gaptek dan ajak mereka untuk membuat beberapa pola disiplin dirumah dalam hal internet,kadang tekonlogi juga dapat menciptakan kedekatan yang baik antara anak dan orangtua. Jadi sebagai pemuda ajak masyarakat untuk tidak gaptek dan pergunakan sebaik-baiknya alat teknologi untuk membangun daerah.
4 karakter diatas saya kira itu harus dimiliki oleh seluruh pemuda yang ingin membangun daerahnya menjadi lebih baik. Jika ada hal yang perlu ditambah saya rasa itu bukan masalah. Karena yang saya sebutkan itu adalah gambaran umum mengenai karakter pemudanya. Lihat betapa pentingnya peran pemuda dalam membangun daerah,untuk itu kita sebagai pemuda harapan harus bisa memberikan yang terbaik untuk daerah dan juga kita harus berkontribusi langsung ditengah  masyarakat. Sebagai pemuda jadilah generasi yang mampu memberi solusi,bukan hanya sekedar generasi basa basi.

Senin, 16 September 2019

Diam-diam patah hati 2

    Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan. Ian masih penasaran akan sosok misterus yang selalu memberikannya lily putih di hari kamis. Ian ingin tahu akan siapa sosok di balik lily putih itu. Yang membuat ian penasaran adalah kenapa bunga itu hanya ada di hari kamis. Itu masih jadi tanda tanya besar untuk Ian.  Karena hari ini adalah hari kamis, Ian datang lebih awal ke sekolah. Ian ingin mastikan apakah hari ini bunga itu ada dan dia berharap bisa menemukan sosok misterius tersebut. Sampai di kelas Ian langsung memeriksa lacinya dan ternyata benar hari ini bunga itu ada. Ian langsung melihat ke seluruh kelas tidak ada orang selain dirinya. Ian masih bingung dibuatnya, siapakah sosok misterius bunga lily tersebut?. Tak lama setelah itu satu persatu murid datang memenuhi ruang kelasnya.
Reno     : “Tumben amat cepat bro, biasanya juga jam segini masih nunggu bus” (Ucap Reno dengan nada menyindir)
Ian     : “Biasalah ini” (Sambil menunjukkan bunga lily di tangannya)
Reno     : “Belum ketemu sama pengirimnya” (Tanya Reno antusias)
Ian     : (Yang di tanya hanya geleng-geleng kepala)
        Tak lama setelah mereka berbincang-bincang guru pun masuk ke kelas dan langsung mengumumkan bahwa hari ini mereka akan di buat kelompok. Dan semuanya terdiri dari  10 kelompok. 1 kelompok hanya terdiri dari 2 atau 3 orang. Sesuai intruksi mereka langsung mengambil no undian. Setelah mereka semua mendapat no undian. Suasana kelas berubah menjadi seperti di pasar karena mereka sibuk mencari pasangan kelompoknya. Bu guru sudah mencoba mendiamkan tapi siswanya seakan tuli akan peringatan dari gurunya.
Ian     : “Siapa yang kelompok 5 angkat tangan” (Tanya Ian sedikit berteriak)
Maya yang mendengar Ian menyebutkan kelompok 5, langsung meloncat-loncat kegirangan karena dia juga mendapatkan no 5. Dia langsung memeluk sahabatnya dan mengatakan bahwa dia kelompok 5 sama dengan Ian.
Sekar     : “Kamu kenapa sih?” (Tanya sekar heran melihat Maya seperti cacing ke panasan)
Maya     : “Aku 1 kelompok dengan Ian” (Jawab Maya kegirangan)
Sekar     : “Oh. Itu bagus, aku ikut senang” (Sambil tersenyum)
Ian     : “Mana ni, kelompok 5?” (Tanya Ian sekali lagi)
Maya     : “Aku”(Jawab Maya sambil mengangkat tangan)
Ian     : “Oh, salam kenal aku Ian” (Sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan)
Tapi Maya hanya memandang tangan Ian tanpa niat membalas. Maya sangat terpesona akan sosok Ian, baru pertama kali baginya melihat Ian sedekat ini. Yang di pandang merasa aneh.
Sekar     : “Maya” (Sambil menyenggol)
Maya     : “Eh e Maya Septiani. Maaf” (Ucap Maya sangat malu)
Ian     : “Kamu?’’(Tanya Ian kepada Sekar)
Sekar     : “Sekar” (Jawabnya sedikit tersenyum)
Ian            : “Oke kapan kita bisa mulai buat tugas”
Maya     : “Bagaimana kalau minggu depan” ( Tanyanya sambil berfikir)
Ian     : “Oke, baiklah. Aku pergi dulu, sampai nanti Maya Sekar” ( Ucap Ian berpamitan)
Mereka hanya tersenyum membalas pamitan dari  Ian. Setelah kelas aman kembali, bu Bela langsung melanjutkan materinya. Hari ini full sampai habis jam bu Bela mengajar, karena berhubung guru yang lain sedang ikut rapat. Bu bela yang menggatikannya. Tidak lama setelah penyampaian materi, bel yang di tunggu berbunyi yaitu bel istirahat. Banyak murid berbondong-bondong keluar, ada yang pergi ke kantin,  ada yang ke perpustakaan dan ada juga yang memilih di kelas. Sedangkan Maya dan Sekar memilih untuk tidak keluar karena mereka sudah membawa bekal. Tak lama setelah bel istirahat berbunyi, bel pulang pun langsung berbunyi. Ternyata hari ini jadwal pulang mereka di percepat. Semua murid senang bukan main saat tahu cepat pulang. Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. 
***
Tidak terasa sudah beberapa minggu ia lewati, Sekar berangkat dan pulang sekolah sendirian. Karena Maya yang biasanya bersamanya sudah sering di antar jemput oleh Ian. Ia setelah mereka 1 kelompok Maya mulai akrab dengan Ian. Maya selalu menceritakan kedekatan hubungan mereka. Dan tak jarang Sekar melihat Ian keluar  bareng bersama Maya. Itu membuat Sekar senang, karena setidaknya cinta Maya tak bertepuk sebelah tangan. Setiba di sekolah Maya langsung di sapa oleh Maya. 
Maya       : "Sekar maaf ya" (ucapnya penuh penyesalan) 
Sekar       : " Tidak apa-apa" (Sekar hanya tersenyum) 
Akhirnya bel masuk pun berbunyi. Hari ini pembelajaran seperti biasa. Setelah selesai belajar,  bel istirahat pun berbunyi. Dan tak lama setelah istirahat langsung di lanjutkan pembelajaran dengan pelajaran selanjutnya. Pembelajaran hari ini berlangsung dengan khidmat. Karena hari ini yang masuk adalah guru paling killer.  Tidak ada yang berani bergerak walau hanya sekedar betukar posisi. Dan setelah pembelajarannya selesai mereka akhirnya lega karena sekaeang sudah waktunya pulang. Pembelajaran hanya 2 jam menjadi seperti 2 hari hanya karena yang masuk adalah sang guru killer. Semua semangat untuk pulang, ada bermacam jenis murid saat pulang.  Ada yang di jemput pacarnya, ada yang pulang dengan sahabatnya, ada juga yang di jemput oleh sopir dan ada juga yang pulang sendiri seperti nasib ku saat ini. Ya sekarang aku pulang sendiri lagi. Karena akhir-akhir ini Maya sering bersama Ian. Apa boleh buat jika harus pulang sendiri. 
***
Tidak terasa sudah seminggu berlalu dan sekarang sudah hari kamis. Yaitu waktunya memberikan bunga kepada yang di kasih. Mungkin hari ini akan menjadi hari terakhir untuknya memberi bunga lily putih, bahkan sudah 2 minggu ini dia memutuskan tak memberikannya bunga lily putih. Sekarang dia sudah benar-benar menyerah akan perasaan yang tak terbalaskan ini. Dia sudah amat lelah dengan semua ini,  ia sudah tak sanggup lagi mencintainya dalam diam.. Dia ingin benar-benar menyerah dan mencukupkan sampai disini. Karena ini hari terakhirnya memberi bunga, akan dia berikan saat pulang sekolah nanti. Saat tak ada lagi manusia yang berada di sekolah dia akan langsung menaruhnya di laci. 
Maya        : "Sekar " (Panggil Maya) 
Sekar.       : "Tidak bareng Ian? " ( Tanya Sekar penasaran)
Maya        : "Tadi Ian bilang, akan naik bus sama-sama. Tapi tiba-tiba dia membatalkannya" (Jawab Maya dengan keadaaan murung) 
Sekar        : " Yang sabar" (Nasehat Sekar) 
Maya        : " Apa, aku menyerah aja ya kar. Jujur aku lelah banget,  sikap Ian itu gak bisa di tebak. Kadang ramah, kadang gak perduli dan kadang seakan gak kenal" (Jelaskan Maya dengab keadaan murung)
Sekar        : "Kamu harus sabar,  beri waktu untuk Ian" 
Maya        : "Tapi aku gak sanggup. Ian terlalu ramah dengan semua perempuan"
Sekar        : "Sudah-sudah, sudah cukup bahas Ian. Takutnya kita tidak ke sekolah. 
Saat mereka sibuk berbincang-bincang bus datang. Mereka langsung menaikinya. Dan bus langsung melaju ke sekolah. 
Sedangkan di sekolah Ian seperti biasa setiap hari kamis dia akan datang lebih awal. Karena itulah dia membatalkan janjinya untuk berangakat bersama dengan maya hari ini. Tapi sayang yang di tunggu tak ada, sudah 3 minggu dengan hari ini. Bunga itu tidak ada, sang misterius bunga lily tak datang untuk mengantarkan bunga itu untuknya. Ian betanya-bertanya kemana perginya si misterius itu. 

Reno            : "Kenapa tu muka,  kusut banget"
Ian                : " Aku udah 3 minggu gak dapat kiriman lily dari sosok misterius itu"
Reno            : "Mungkin lilynya naik harga kali,  makanya dia gak bisa kirimin kamu lily lagi"
Ian                : "Kamu bisa gak sih serius" (ucap Ian geram) 
Reno             : "Lah kok marah sih" (jawabnya heran) 
Sebenarnya Ian ingin keluar karena terlalu kesal dengan Reno, tapi saat ingin keluar bel masuk langsung berbunyi. Membuat Ian membatalkan rencananya. Tak lama guru yang mengajar langsung masuk. Hari ini pembelajarannya berjalan dengan baik, Ian masih enggan berbicara dengan Reno.  Bahkan sudah jam istirahat saja Ian masih tidak mau berbicara dengan Reno. Terkadang sikap Ian seperti anak kecil jika ngambek. Tapi Reno tak gentar tetap mengajak bicara Ian walau yang di ajak bicara tak perduli.
Reno             : " Ian udah dong ngambeknya, kek anak kecil tau gak" (Ucap Reno sambil membujuk Ian) 
Ian                 : ( Masih diam) 
Reno            : "Yaudah deh aku mjnta maaf, aku bantuin deh cari si misterius itu"
Ian               : "Kamu serius? "( Tanya Ian antusias) 
Reno           : "Giliran si misterius itu aja cepat, ia aku bakal bantui. Sekarang ayo ke kantin lapar tau" (Ajaknya sedikit memaksa) 
Ian               : " Ayok, ternyata ngambek itu lapar juga ya" (Ucap Ian sambil tertawa) 
Akhirnya mereka langsung menuju kantin. Setelah mereka sampai  di kantin mereka langsung memesan makanan. Tidak lama setelah mereka selesai makan bel masuk berbunyi. Anak-anak harus masuk walau ada di antaranya yang enggan untuk masuk. Akhirnya mereka masuk dan mengikuti pelajaran semestinya. Sebenarnya kegiatan mereka di sekolah memang seperti itu saja. Masuk,  istirahat, masuk lagi dan pulang. Hanya terus seperti itu. Dan tak terasa sekarang waktunya untuk pulang. 
Maya             : "Sekar, maaf ya hari ini aku di jemput" (Ucapnya penuh permohonan)
Sekar              : "Tidak apa-apa, ayok kita ke luar bareng"
Saat tiba-tiba berjalan dan hampir sampai di pintu gerbang. Maya mengatakan akan kembali ke kelas, karena meninggalkan hal penting di kelas. Setelah itu Maya berpamitan kepada Sekar agar Sekar langsung pulang saja. Karena sebentar lagi mobil yang menjemputnya akan tiba.     Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan. Ian masih penasaran akan sosok misterus yang selalu memberikannya lily putih di hari kamis. Ian ingin tahu akan siapa sosok di balik lily putih itu. Yang membuat ian penasaran adalah kenapa bunga itu hanya ada di hari kamis. Itu masih jadi tanda tanya besar untuk Ian.  Karena hari ini adalah hari kamis, Ian datang lebih awal ke sekolah. Ian ingin mastikan apakah hari ini bunga itu ada dan dia berharap bisa menemukan sosok misterius tersebut. Sampai di kelas Ian langsung memeriksa lacinya dan ternyata benar hari ini bunga itu ada. Ian langsung melihat ke seluruh kelas tidak ada orang selain dirinya. Ian masih bingung dibuatnya, siapakah sosok misterius bunga lily tersebut?. Tak lama setelah itu satu persatu murid datang memenuhi ruang kelasnya.
Reno     : “Tumben amat cepat bro, biasanya juga jam segini masih nunggu bus” (Ucap Reno dengan nada menyindir)
Ian     : “Biasalah ini” (Sambil menunjukkan bunga lily di tangannya)
Reno     : “Belum ketemu sama pengirimnya” (Tanya Reno antusias)
Ian     : (Yang di tanya hanya geleng-geleng kepala)
        Tak lama setelah mereka berbincang-bincang guru pun masuk ke kelas dan langsung mengumumkan bahwa hari ini mereka akan di buat kelompok. Dan semuanya terdiri dari  10 kelompok. 1 kelompok hanya terdiri dari 2 atau 3 orang. Sesuai intruksi mereka langsung mengambil no undian. Setelah mereka semua mendapat no undian. Suasana kelas berubah menjadi seperti di pasar karena mereka sibuk mencari pasangan kelompoknya. Bu guru sudah mencoba mendiamkan tapi siswanya seakan tuli akan peringatan dari gurunya.
Ian     : “Siapa yang kelompok 5 angkat tangan” (Tanya Ian sedikit berteriak)
Maya yang mendengar Ian menyebutkan kelompok 5, langsung meloncat-loncat kegirangan karena dia juga mendapatkan no 5. Dia langsung memeluk sahabatnya dan mengatakan bahwa dia kelompok 5 sama dengan Ian.
Sekar     : “Kamu kenapa sih?” (Tanya sekar heran melihat Maya seperti cacing ke panasan)
Maya     : “Aku 1 kelompok dengan Ian” (Jawab Maya kegirangan)
Sekar     : “Oh. Itu bagus, aku ikut senang” (Sambil tersenyum)
Ian     : “Mana ni, kelompok 5?” (Tanya Ian sekali lagi)
Maya     : “Aku”(Jawab Maya sambil mengangkat tangan)
Ian     : “Oh, salam kenal aku Ian” (Sambil mengulurkan tangan untuk berkenalan)
Tapi Maya hanya memandang tangan Ian tanpa niat membalas. Maya sangat terpesona akan sosok Ian, baru pertama kali baginya melihat Ian sedekat ini. Yang di pandang merasa aneh.
Sekar     : “Maya” (Sambil menyenggol)
Maya     : “Eh e Maya Septiani. Maaf” (Ucap Maya sangat malu)
Ian     : “Kamu?’’(Tanya Ian kepada Sekar)
Sekar     : “Sekar” (Jawabnya sedikit tersenyum)
Ian            : “Oke kapan kita bisa mulai buat tugas”
Maya     : “Bagaimana kalau minggu depan” ( Tanyanya sambil berfikir)
Ian     : “Oke, baiklah. Aku pergi dulu, sampai nanti Maya Sekar” ( Ucap Ian berpamitan)
Mereka hanya tersenyum membalas pamitan dari  Ian. Setelah kelas aman kembali, bu Bela langsung melanjutkan materinya. Hari ini full sampai habis jam bu Bela mengajar, karena berhubung guru yang lain sedang ikut rapat. Bu bela yang menggatikannya. Tidak lama setelah penyampaian materi, bel yang di tunggu berbunyi yaitu bel istirahat. Banyak murid berbondong-bondong keluar, ada yang pergi ke kantin,  ada yang ke perpustakaan dan ada juga yang memilih di kelas. Sedangkan Maya dan Sekar memilih untuk tidak keluar karena mereka sudah membawa bekal. Tak lama setelah bel istirahat berbunyi, bel pulang pun langsung berbunyi. Ternyata hari ini jadwal pulang mereka di percepat. Semua murid senang bukan main saat tahu cepat pulang. Akhirnya mereka pulang ke rumah masing-masing. 
***
Tidak terasa sudah beberapa minggu ia lewati, Sekar berangkat dan pulang sekolah sendirian. Karena Maya yang biasanya bersamanya sudah sering di antar jemput oleh Ian. Ia setelah mereka 1 kelompok Maya mulai akrab dengan Ian. Maya selalu menceritakan kedekatan hubungan mereka. Dan tak jarang Sekar melihat Ian keluar  bareng bersama Maya. Itu membuat Sekar senang, karena setidaknya cinta Maya tak bertepuk sebelah tangan. Setiba di sekolah Maya langsung di sapa oleh Maya. 
Maya       : "Sekar maaf ya" (ucapnya penuh penyesalan) 
Sekar       : " Tidak apa-apa" (Sekar hanya tersenyum) 
Akhirnya bel masuk pun berbunyi. Hari ini pembelajaran seperti biasa. Setelah selesai belajar,  bel istirahat pun berbunyi. Dan tak lama setelah istirahat langsung di lanjutkan pembelajaran dengan pelajaran selanjutnya. Pembelajaran hari ini berlangsung dengan khidmat. Karena hari ini yang masuk adalah guru paling killer.  Tidak ada yang berani bergerak walau hanya sekedar betukar posisi. Dan setelah pembelajarannya selesai mereka akhirnya lega karena sekaeang sudah waktunya pulang. Pembelajaran hanya 2 jam menjadi seperti 2 hari hanya karena yang masuk adalah sang guru killer. Semua semangat untuk pulang, ada bermacam jenis murid saat pulang.  Ada yang di jemput pacarnya, ada yang pulang dengan sahabatnya, ada juga yang di jemput oleh sopir dan ada juga yang pulang sendiri seperti nasib ku saat ini. Ya sekarang aku pulang sendiri lagi. Karena akhir-akhir ini Maya sering bersama Ian. Apa boleh buat jika harus pulang sendiri. 
***
Tidak terasa sudah seminggu berlalu dan sekarang sudah hari kamis. Yaitu waktunya memberikan bunga kepada yang di kasih. Mungkin hari ini akan menjadi hari terakhir untuknya memberi bunga lily putih, bahkan sudah 2 minggu ini dia memutuskan tak memberikannya bunga lily putih. Sekarang dia sudah benar-benar menyerah akan perasaan yang tak terbalaskan ini. Dia sudah amat lelah dengan semua ini,  ia sudah tak sanggup lagi mencintainya dalam diam.. Dia ingin benar-benar menyerah dan mencukupkan sampai disini. Karena ini hari terakhirnya memberi bunga, akan dia berikan saat pulang sekolah nanti. Saat tak ada lagi manusia yang berada di sekolah dia akan langsung menaruhnya di laci. 
Maya        : "Sekar " (Panggil Maya) 
Sekar.       : "Tidak bareng Ian? " ( Tanya Sekar penasaran)
Maya        : "Tadi Ian bilang, akan naik bus sama-sama. Tapi tiba-tiba dia membatalkannya" (Jawab Maya dengan keadaaan murung) 
Sekar        : " Yang sabar" (Nasehat Sekar) 
Maya        : " Apa, aku menyerah aja ya kar. Jujur aku lelah banget,  sikap Ian itu gak bisa di tebak. Kadang ramah, kadang gak perduli dan kadang seakan gak kenal" (Jelaskan Maya dengab keadaan murung)
Sekar        : "Kamu harus sabar,  beri waktu untuk Ian" 
Maya        : "Tapi aku gak sanggup. Ian terlalu ramah dengan semua perempuan"
Sekar        : "Sudah-sudah, sudah cukup bahas Ian. Takutnya kita tidak ke sekolah" 
Saat mereka sibuk berbincang-bincang bus datang. Mereka langsung menaikinya. Dan bus langsung melaju ke sekolah. 
Sedangkan di sekolah Ian seperti biasa setiap hari kamis dia akan datang lebih awal. Karena itulah dia membatalkan janjinya untuk berangakat bersama dengan maya hari ini. Tapi sayang yang di tunggu tak ada, sudah 3 minggu dengan hari ini. Bunga itu tidak ada, sang misterius bunga lily tak datang untuk mengantarkan bunga itu untuknya. Ian betanya-bertanya kemana perginya si misterius itu. 
Reno            : "Kenapa tu muka,  kusut banget"
Ian                : " Aku udah 3 minggu gak dapat kiriman lily dari sosok misterius itu"
Reno            : "Mungkin lilynya naik harga kali,  makanya dia gak bisa kirimin kamu lily lagi"
Ian                : "Kamu bisa gak sih serius" (ucap Ian geram) 
Reno             : "Lah kok marah sih" (jawabnya heran) 
Sebenarnya Ian ingin keluar karena terlalu kesal dengan Reno, tapi saat ingin keluar bel masuk langsung berbunyi. Membuat Ian membatalkan rencananya. Tak lama guru yang mengajar langsung masuk. Hari ini pembelajarannya berjalan dengan baik, Ian masih enggan berbicara dengan Reno.  Bahkan sudah jam istirahat saja Ian masih tidak mau berbicara dengan Reno. Terkadang sikap Ian seperti anak kecil jika ngambek. Tapi Reno tak gentar tetap mengajak bicara Ian walau yang di ajak bicara tak perduli.
Reno             : " Ian udah dong ngambeknya, kek anak kecil tau gak" (Ucap Reno sambil membujuk Ian) 
Ian                 : ( Masih diam) 
Reno            : "Yaudah deh aku mjnta maaf, aku bantuin deh cari si misterius itu"
Ian               : "Kamu serius? "( Tanya Ian antusias) 
Reno           : "Giliran si misterius itu aja cepat, ia aku bakal bantui. Sekarang ayo ke kantin lapar tau" (Ajaknya sedikit memaksa) 
Ian               : " Ayok, ternyata ngambek itu lapar juga ya" (Ucap Ian sambil tertawa) 
Akhirnya mereka langsung menuju kantin. Setelah mereka sampai  di kantin mereka langsung memesan makanan. Tidak lama setelah mereka selesai makan bel masuk berbunyi. Anak-anak harus masuk walau ada di antaranya yang enggan untuk masuk. Akhirnya mereka masuk dan mengikuti pelajaran semestinya. Sebenarnya kegiatan mereka di sekolah memang seperti itu saja. Masuk,  istirahat, masuk lagi dan pulang. Hanya terus seperti itu. Dan tak terasa sekarang waktunya untuk pulang. 
Maya             : "Sekar, maaf ya hari ini aku di jemput" (Ucapnya penuh permohonan)
Sekar              : "Tidak apa-apa, ayok kita ke luar bareng"
Saat tiba-tiba berjalan dan hampir sampai di pintu gerbang. Maya mengatakan akan kembali ke kelas, karena meninggalkan hal penting di kelas. Setelah itu Maya berpamitan kepada Sekar agar Sekar langsung pulang saja. Karena sebentar lagi mobil yang menjemputnya akan tiba. 
Reno              : " Jadi selama ini kamu sosok misterius itu" (Ucap Reno terkejut)
Ternyata Reno juga balik ke kelas ada sesuatu barangnya tertinggal dia tidak menyangka akan bertemu sosok yang selama ini yang ingin di temui sahabatnya ian. Bahkan Reno tak menyangka jika dirinyalah si sosok misterisu itu. 
Reno                : " Aku akan telfon Ian supayadiaa tahu" (Ucapnya lantang) 
Yang di pergoki hanya bisa terdiam tanpa bisa berkata-kata.  Dia befikir hari ini akan menjadi hari terakhirnya. Bukan malah menjadi awal dari malapetakanya. 







Sabtu, 14 September 2019

Masih pantaskah aku disebut bunga

Masih pantaskah aku disebut bunga
Nurul wahdani

Kala itu, setiap malam, aku mengendap-ngendap 
bagaikan pencuri di istana sendiri
Semuaku lakukan demi bisa bertemu denganmu
Aku bersembunyi dari mereka
Aku sekan buta,Aku seakan tuli 
Akan semua larangan mereka
Aku tak hiraukan mereka, aku di butakan oleh cintaku terhadapmu
Aku membantah mereka,ya! kedua orang tuaku
Itu semua kulakukan karena kecintaan ku terhadapmu kasihku
Aku begitu berharap banyak kepadamu
Sehingga aku lupa kepada sang penciptaku, aku berpaling darinya, aku menjadi manusia yang tidak tahu diri
Hanya dengan ungkapan ungkapan cinta yang sederhana
Aku melupakan semuanya, ibuku,ayahku dan sang penciptaku
aku begitu terbuai dan terlena akan ungkapan cintamu. 
Aku memberikan seluruh hidupku untukmu
Dengan mudahnya aku terbuai bujuk rayumu
Aku sangat bodoh untuk percaya dengan kata-katamu yang akan menjadikanku istrimu
Dengan mudahnya aku berikan hal yang selama ini ku jaga yaitu kehormatanku kepadamu 
Itukan yang kau katakan bukti cinta? 
Itu jugakan yang kau katakan lambang cinta? 
Kau juga mengatakan akan selalu setia kepadaku
Tapi ternyata, setelah kau mendapatkan apa yang kau mau. 
Dengan teganya kau melupakan semua janji-janji manismu
Kau tingnggalkan aku
Layaknya barang rongsokan yang tak laku dijual
Kau biarkan aku menanggung malu ini sendiri
Begitu bodohnya aku, begitu naifnya aku telah percaya kata kata sikumbang durjana
Sekarang hanya penyesalan yang tersisa
Apakah masih pantas aku disebut perempuan? 
Tidak aku tak pantas disebut perempuan,tak ada perempuan yang menggadaikan kehormatannya kepada seekor kumbang
Aku hanya bisa menyesal, walau sudah terlambat. 
Aku menangis meratapi nasibku. 
Kemanakah harus kubawa hidup ini?
Aku hanyalah manusia biasa
yang bodoh saat bertemu cinta
Pesanku untukku seluruh perempuan diluar sana 
Jadilah bunga yang tumbuh di tepi Jurang,susah dipetik namun indah dipandang
Jangan jadi bunga yang tumbuh di tepi jalan, indah dipandang namun mudah dipetik. 

Kemacetan yang harus di syukuri

Assalamualaikum wr. wb semua apa kabar? 
Di sini aku mau menulis tentang bahayanya sampah basah yang tidak di daur ulang.  Tapi sebelumnya kalian harus tau gimana perjuangan aku saat menulis tentang bahayanya sampah basah yang tidak di daur ulang. 
Jadi  tadi malam setelah tau di grup besar odop di umumkan, kalau besoknya itu udah ada tantangan dalam menulis. Yaitu temanya yang di tentukan, aku langsung mikir wah tema apa ini yang harus aku ambil. Karena pertama aku itu salfok sama ke 3 temanya. Pada awalnya,  aku kira disuruh pilih salah satu dari temanya. Dan aku niatnya sih mau milih yang plastik aja, soalnya dulu pernah buat makalah tentang daur ulang plastik. 
Karena selama ini aku belum pernah dapat mendali, jadi aku semangat banget ni menulis. Karena niatnya begitu selesai menulis langsung lapor dan kirim linknya ke grup. Jadi aku langsung ambil laptop, langsung ngetik tentang bagaimana pengertian plastik, bahayanya plastik kalau gak didaur ulang dan beberapa macam hal lainnya tentang plastik. Aku tetap lanjut ngetik-ngetik dan gak lama akhirnya hampir selesai,  tinggak beberapa baris lagi. Tiba-tiba laptop aku macet dan laptopnya mati. Kebayang gak capeknya ngetik 5 paragraf tiba-tiba laptop macet dan mati, filenya juga belum di save. Disitu rasa campur aduk banget, pasti kalian tau rasa gimana kalau lagi buat tugas laptop macet dan langsung mati. 
Karena laptop aku gak hidup lagi akhirnya aku pinjam laptop teman kos aku, karena aku lebih suka ngetiknya di laptop dari pada di hp. Jadi sebelum aku mulai lagi dari awal, jujur sebenarnya udah malas gitu. Karena yang tadi hampir selesai, akhirnya aku mau milih tema yang lain. Nah dari situ aku baru tau kalau ternyata tema itu harus di gabung menjadi 1 tulisan. Kan bingung kalau plastik dan basah kayaknya masih nyambung deh di gabungin nah kalau macet. Kan gak lucu terjadi kemacetan di sebabkan oleh menumpuknya sampah basah. Kan gak iya banget, jadi aku harus putar otak.  Macet, gimana ni nambahin macetnya, akhirnya aku dapat ide. Kenapa gak ceritain aja lagi nulis tentang sampah basah tiba-tiba laptop macet. Kan nyambung, akhirnya aku bersyukur. Baru kali ini kemacetan laptop itu di syukuri biasanya itu di sumpahi. Tapii tanpa berlama-lama akhirnya aku mulai mengetik.
Terimakasih kalian sudah mau membaca sedikit cuap-cuap dari aku, bagi kalian yang sudah penasaran, langsung aja kalian baca apa itu bahaya sampah plastik basah yang tidak di daur ulang. Yang dikatakan sampah plastik yang basah adalah sampah plastik yang sudah masuk ke dalam laut. Setiap barang yang sudah masuk ke laut pastinya basah.  Dan jika sampah itu tidak daur ulang maka akan di makan oleh ikan. Setelah itu ikan tersebut kita yang makan. Makanya banyak dari kita semuanya sudah banyak yang kita dengar bahwa banyak dari kita yang mengidap penyakit salah satunya kanker,endometriosis, kerusakan saraf, dsrupsi endokrin, cacat lahir, kelainan perkembangan anak, gangguan kesuburan,gangguan organ reproduksi.kerusakan sistem imun,  asma, kerusakan dan organ multipel. Maka dari itu mendaur ulang sampah platik itu perlu bahkan keutungan yang di dapat saat mendaur ulang sampah platik adalah
  • Terciptanya lapangan pekerjaan dari sektor informal
  • Menyediakan bahan baku bagi sektor industri
  • Terciptanya inovasi-inovasi baru bagi pelaku industri kerajinan tangan rumahan dengan membuat kerajinan tangan dari sampah plastik untuk dijual kembali.
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat
Bahkan masih banyak lagi keuntunganu yang didapatkan saat sampah itu di daur ulang. Jadi mari kita sebagai masyarakat membuat inovasi baru untuk daerah kita masing-masing. Karena peran masyarakat sangat penting dalam mewujudkan itu semua. 
Baik terimakasih sudah mau membaca tulisan saya, saya akhiri assalamualaikum wr. wb

#tantangan1
#odopbatch7
#odopbatch7kairo
#weekend
#odop
#daretodare
#Satnit
#holiday
#challenge

Jumat, 13 September 2019

Diam diam patah hati

Sampai kapan kita akan mencintai dalam diam?
Apakah sampai kita benar-benar terdiam? 
Dan tidak bisa bebicara lagi?
Sampai kapan kita harus memendam perasaan ini?
Apakah sampai perasaan ini hilang dengan sendirinya?
Jika itu iya,kapan perasaan ini akan hilang?   
Dan bagaimana cara untuk menghilangkannya?
Jika cara itu ada,tolong beritahu aku!
Aku akan mencobanya
Karena aku sudah lelah mencintaimu diam-diam
Karena sejatinya cinta itu kita
Bukan hanya aku

Cinta itu membingungkan kadang bahagia kadang membuat terluka, seperti yang di alami oleh Maya Septiani yang mencintai julian secara diam-diam. Sudah sangat lama Maya mengaggumi sosok Julian atau yang biasa di panggil Ian.  Ian ini termasuk dalam kategori anak yang sangat famous. Karena Ian ini cukup ramah untuk ukuran anak yang famous. Karena biasanya karakter anak famous itu, kalau di novel pasti kebanyakan cuek dan dingin itu menjadi rebutan. Tapi Ian ini bertolak belakang dari karakter pria famous versi novel. Karena Ian ini cukup ramah dan murah senyum. Bahkan Ian sangat ramah terhadap fans-fansnya dan hanya dengan senyuman saja mampu membuat para gadis meleleh di depannya. 
Sedangkan Maya sebenarnya anak yang cantik tapi kecantikannya ditutupi dengan kepribadiannya yang minder dan kurang percaya diri sehingga membuat kecantikannya tidak menjadi sorotan di tambah dengan gayanya yang sangat biasa saja saat kesekolah. Jujur dia tidak suka menjadi perhatian orang lain. 
Seperti biasa, hari kamis adalah hari menunggu sang pangeran pujaan hati. Karena hanya kamis saja Maya bisa melihat Ian. Karena hari lain Ian selalu diantar oleh kakaknya. Pagi ini maya berangkat sedikit lebih cepat pukul 05.50,  karena tidak sabar menunggu sang pujaan hati. Tapi pagi ini yang di tunggu tak kunjung tiba. Maya selalu berangkat sekolah ditemani oleh sahabatnya bernama Sekar safitri. Sekar ini anak yang pendiam dan sangat tertutup bahkan dia tak pernah menceritakan apapun tentangnya terhadap siapapun termasuk kepada sahabatnya Maya. Dan Maya tidak mempermasalahkan itu. Dan seperti biasa mereka naik bus kota ke sekolah yang berjarak kurang dari 3 kilo dari rumahnya. 
Sekar   : "May, ayo buruan naik, busnya udah datang" (Sambil mengajak Maya untuk menaiki bus kota)
Maya   : "Bentar lagi aja, nunggu bus satu lagi ! yaa ?"
Sekar   : "Kenapa ? mau nunggu cowok itu lagi ?"
Maya   : "Iya nih, hari inikan hari kamis, biasanya jam segini dia udah dateng kok. Diakan kamis biasanya naik bus"
Sekar   : "Ya ampun May, di sekolah kamu juga akan jumpa dia"
Maya    : "Tapi… "
Sekar    : "Udah ayok, gak ada tapi-tapi" (Ajak sekar, sedikit memaksa) 
Maya    : "Yaudahlah" (Dengan sangat terpaksa) 
            Mereka akhirnya sampai di sekolah. Wajah Maya tampak tidak ceria seperti biasanya. Mungkin karena ia tidak bertemu dengan sang pujaan hatinya. Sebenarnya Maya masih bisa bertemu Ian di sekolah, karena mereka satu kelas. Tapi Maya lebih suka melihat Ian di terminal bus, karena ia akan diberi senyuman oleh Ian. Tapi jika di sekolah sudah banyak saingannya. Yang jauh lebih cantik darinya. 
Di kelas saat pelajaran berlangsung
Sekar     :"Hari ini kamu kasih apa? " (Tanya Sekar kepada Maya sedikit berbisik)
Maya     :"Rahasia"(Jawab Maya sedikit berbisik dan tertawa) 
Sekar     :"(Hanya beroh ria) 
       Setelah sibuk membicarakan Ian mereka akhirnya fokus kembali ke pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Tidak lama setelah itu bel yang ditunggu akhirnya berbunyi. Yaitu bel istirahat. 
Reno       :"Wih dapat banyak ya bro"(sambil merilik ke arah laci Ian) 
Ian          :"Biasalah, aku juga heran gak bosan apa mereka asik bagi ginian tiap hari"(sambil mengeluarkan satu persatu hadiah yang diberikan oleh para fansnya) 
Reno      :"Dapat lily putih lagi"(ucap Reno penasaran) 
Ian         :"Ia aku penasaran banget tentang siapa yang kasih lily ini, karena lily ini cuma ada kamis doang. Kira-kira siapa ya ren? (Fikir Ian penasaran) 
#bersambung